7 Jenis Konten Portofolio yang Bikin Klien Yakin
Portofolio bukan cuma galeri hasil kerja, tapi cara kamu menceritakan kompetensi dan proses berpikirmu.
Klien bukan hanya mau lihat hasil akhir, mereka mau tahu gimana kamu menyelesaikan masalah.
Berikut tujuh jenis konten portofolio yang bisa bikin kamu terlihat lebih profesional dan meyakinkan.
1. Case Study Proyek
Tuliskan cerita di balik layar proyek: tantangan, strategi, dan hasilnya.
Formatnya bisa seperti blog mini atau slide ringkas.
Contoh: “Bagaimana Saya Mendesain Brand untuk Startup Teknologi Lokal.”
2. Before–After Project
Visualisasi perubahan bisa sangat kuat. Tampilkan perbandingan hasil desain, tulisan, atau campaign sebelum dan sesudah kamu garap.
3. Testimoni Klien
Kata orang lain lebih dipercaya daripada klaimmu sendiri.
Gunakan kutipan pendek dari klien yang puas, lengkap dengan foto atau logo bisnis mereka.
4. Video Walkthrough
Kalau kamu kreator visual atau developer, rekam screen recording yang menjelaskan hasil kerjamu.
Lebih interaktif dan membangun kredibilitas.
5. Micro Portfolio di Media Sosial
Gunakan Instagram Carousel atau LinkedIn Post untuk menampilkan hasil kecil tapi konsisten.
Konten ringan ini bisa jadi pintu masuk ke portofolio utama.
6. Template atau Sample Gratis
Tunjukkan keahlianmu lewat preview kecil. Misalnya, “1 Halaman Template Gratis” yang bisa diunduh calon klien.
7. Portfolio Story
Gabungkan semua hasil kerja dengan sedikit narasi personal—kenapa kamu tertarik di bidang ini, dan bagaimana kamu berkembang.
Penutup: Portofolio yang Hidup, Bukan Statis
Jangan tunggu proyek besar baru menggunakan Jenis Konten Portofolio Yang Menarik.
Setiap karya, bahkan proyek kecil atau pribadi, bisa kamu kemas jadi konten yang menunjukkan value.
Portofolio bukan file mati, tapi bukti perjalanan profesionalmu.